Senin, 27 Februari 2012

Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi ( 2 - 11 - 2010 )


Judul Praktikum                 : Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
Tanggal Praktikum             : 2 – 11- 2010
Tujuan Praktikum               : Menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi larutan natrium tiosulfat dengan asam klorida. Na­2­S2O3(aq) + 2HCl(aq) è 2 NaCl + H2O + S(s)
Teori Dasar  :
ü Reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada suhu lebih tinggi. Bila suhu reaksi dinaikan, energi kinetik zat – zat pereaksi akan makin besar dan gerak partikel – partikel zat pereaksi akan lebih cepat akibatnya frekuensi tumbukan yang terjadi akan lebih besar demikian tumbukan yang berhasil membentuk produk akan banyak pula.
ü Hubungan kuantitatif suhu dengan laju reaksi adalah bertambah besarnya tetapan laju reaksi ( K ). Setiap kenaikan suhu 100 C è harga ( K ) menjadi 2X lipat kenaikan suhu.
ALAT:                                     BAHAN :
- Termometer                                  -Larutan Natrium Tiosulfat
- Kaki Tiga                             -Larutan Asam Klorida
- Kassa                                              
- Stopwatch                        
- Alat Pembakar                             
-Gelas Kimia                        
Cara Kerja :
ÿ Buatlah tanda silang pada sehelai kertas
ÿ Masukan 50mL larutan  Na­2­S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia. Letakan gelas kimi itu di atas kertas bertanda silang , ukur suhu larutan dan catat. Tambahkan 5mL HCl 2 M ukur dan catat waktu yang dibutuhkan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda silang tak terlihat lagi
ÿ Masukan 50mL larutan Na­2­S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia yang lain panaskan hingga 10o di atas suhu kamar(10o di atas percobaan 1 ) Cata suhu itu letakan gelas kimia di atas kertas bertanda silang. Tambahkan 5 mL larutan HCl 2 M . Catat waktu seperti di atas.
Hasil Pengamatan :
I.       Konsentrasi Zat = 2 Molar                       Waktu(time)            : 46 detik
II.     Konsentrasi Zat = 1 Molar                       Waktu(time)            :75 detik
Analisa Data :
1.     Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap reaksi antara larutan Na­2­S2O3 ?
Jawab :
ü Percobaan 1, Air menjadi keruh, terdapat gelembung- gelembung kecil. Sehingga tanda X sebagai acuan tak terlihat
ü Percobaan 2, Air menjadi keruh setelah HCl dan Na­2­S2O3 dicampur namun pengeruhan berlangsung lama, karena konsentrasi larutan dikurangi.

Kesimpulan :
- Bila konsentrasi lebih tinggi laju reaksi akan menjadi lebih cepat dan waktu menjadi lebih singkat




Minggu, 12 Februari 2012

Uji Nyala Kation Logam Alkali dan Alkali Tanah ( 1-2-2012 )






 


Judul                     : Uji Nyala Kation Logam Alkali dan Alkali Tanah
Tanggal                 :1 – 2 – 2012
Tujuan                  : Mengamati dan mengidentifikasi warna nyala kation logam alkali dan alkali tanah
Alat & Bahan      :
1.       Kawat Platina                                       7. NaCl
2.       Pembakan Bunsen                                8.KCl
3.       Kaca Arloji                                           9. CaCl2
4.       Kaca kobalt                                         10.Ba Cl2
5.       HCL pekat                                          11.Mg Cl2
6.       LiCl
Teori Dasar
UNSUR
WARNA NYALA
UNSUR
WARNA NYALA
Lithium
Merah
Berilium
Putih
Natrium
Kuning
Magnesium
Putih
Kalium
Ungu
Kalsium
Jingga – Merah
Rubidium
Merah
Strontium
Merah
Sesium
Biru
Barium
Hijau
Cara Kerja :
ð  Taruh sedikit zat ( 3-4 mg ) ke dalam kaca arloji
ð  Tetesi dengan HCl pekat , kemudian dilarutkan
ð  Celupkan kawat platina dalam larutan tersebut , kemudian bakar pada pembakar Bunsen
ð  Amati warna nyala api
ð  Untuk kalium, warna nyala api dapat dilihat secara jelas menggunakan kaca kobalt
Analisa Data :
1.       Bandingkan warna nyala kalium dengan menggunakan kaca kobalt dan tanpa kobalt
2.       Bagaimana terbentuknya warna nyala tersbut?
3.       Dan warna nyalanya yang bervariasi, apa kegunaan senyawa tersebut??

Praktikum Kimia ( TITIK BEKU )

Tujuan : Mengamati titik beku zat pelarut (air) dan pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan, serta menentukan nilai penurunan titik beku larutan

Alat & Bahan :
Alat :

  • Tabung reaksi besar
  • Gelas kimia
  • Termometer
  • Sendok
  • Kain lap
Bahan :
  • Air Aquades
  • Urea
  • Es Batu
  • Garam kotor
  • NaCl
Teori Dasar :
Rumus penurunan titik beku : ∆Tf : M.kF
                                              ∆Tf = Tf pelarut - Tf larutan
                                               ∆Tf= Penurunan titik beku larutan
 Tf pel > tf larutan
Konsep mol : n: m/Mr
                     M : n/V(l)
Langkah Kerja :
  1. Buat pendingin ( es batu + 8 sendok garam ) 3/4 Gelas kimia
  2. Siapkan 5 tabung reaksi masing2 diisi NaCl ( 1 mol ) , NaCl (2mol ), Urea (1mol), Urea (2mol), Aquades (2mol)
  3. Masukan 5 tabung tersebut ke dalam pendingin
  4. Catat suhu tiap setengah menit sampai semua air membeku
Analisa Data :
  1. Tentukan titik beku larutan urea dan nilai penurunan titik beku larutan tersebut
  2. Jika Kb air = 1,86 C m-1, tentukan jumlah urea yang harus ditambahkan ke dalam 25mL aquades sehingga memiliki titik beku seperti nomor 1
  3. Buatlah kesimpulan dan laporan secara berkelompok sebaik mungkin , kemudian presentasikanlah ke depan kelas.

Laporan Praktikum KIMIA Judul Praktikum :Pembuatan Larutan Tanggal :5 – 4 - 2011 Tujuan Praktikum :Membuat larutan dari larutan pekat Teori Dasar : Rumus Pengenceran è M1V1 = M2 V2 Konsep mol M: M = n . Mr Vgas = n X 22,4 L Alat dan Bahan : 1. Pipet 2. Labu ukur 3. Neraca 4. Botol Semprot 5. Gelas Ukur Prosedur Kerja : ð Hitunglah volume zat larutan dengan gelas ukur ð Hitunglah masa zat larutan dengan timbangan ð Campurkan larutan zat tersebut dengan HCl 12 M ð Aduk hinggal tercampur ð Masukan ke labu ukur dengan bantuan corong ð Bilas alat – alat yang dipakai sehingga tidak ada zat yang tersisa ð Sisa yang dipakai dimasukan ke dalam dengan bantuan pipet Analisa Data : Buat larutan HCl 0,1 M = M1V1 = M2 V2 è 0,1 . 250 = 1. V2 V2 = 25 di 20:06 Diposkan oleh All Moment's 0 komentar Link ke posting ini Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi ( 2 - 11 - 2010 ) Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Judul Praktikum : Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi Tanggal Praktikum : 2 – 11- 2010 Tujuan Praktikum : Menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi larutan natrium tiosulfat dengan asam klorida. Na­2­S2O3(aq) + 2HCl(aq) è 2 NaCl + H2O + S(s) Teori Dasar : ü Reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada suhu lebih tinggi. Bila suhu reaksi dinaikan, energi kinetik zat – zat pereaksi akan makin besar dan gerak partikel – partikel zat pereaksi akan lebih cepat akibatnya frekuensi tumbukan yang terjadi akan lebih besar demikian tumbukan yang berhasil membentuk produk akan banyak pula. ü Hubungan kuantitatif suhu dengan laju reaksi adalah bertambah besarnya tetapan laju reaksi ( K ). Setiap kenaikan suhu 100 C è harga ( K ) menjadi 2X lipat kenaikan suhu. ALAT: BAHAN : - Termometer -Larutan Natrium Tiosulfat - Kaki Tiga -Larutan Asam Klorida - Kassa - Stopwatch - Alat Pembakar -Gelas Kimia Cara Kerja : ÿ Buatlah tanda silang pada sehelai kertas ÿ Masukan 50mL larutan Na­2­S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia. Letakan gelas kimi itu di atas kertas bertanda silang , ukur suhu larutan dan catat. Tambahkan 5mL HCl 2 M ukur dan catat waktu yang dibutuhkan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda silang tak terlihat lagi ÿ Masukan 50mL larutan Na­2­S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia yang lain panaskan hingga 10o di atas suhu kamar(10o di atas percobaan 1 ) Cata suhu itu letakan gelas kimia di atas kertas bertanda silang. Tambahkan 5 mL larutan HCl 2 M . Catat waktu seperti di atas. Hasil Pengamatan : I. Konsentrasi Zat = 2 Molar Waktu(time) : 46 detik II. Konsentrasi Zat = 1 Molar Waktu(time) :75 detik Analisa Data : 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap reaksi antara larutan Na­2­S2O3 ? Jawab : ü Percobaan 1, Air menjadi keruh, terdapat gelembung- gelembung kecil. Sehingga tanda X sebagai acuan tak terlihat ü Percobaan 2, Air menjadi keruh setelah HCl dan Na­2­S2O3 dicampur namun pengeruhan berlangsung lama, karena konsentrasi larutan dikurangi. Kesimpulan : - Bila konsentrasi lebih tinggi laju reaksi akan menjadi lebih cepat dan waktu menjadi lebih singkat di 19:49 Diposkan oleh All Moment's 0 komentar Link ke posting ini Minggu, 12 Februari 2012 Uji Nyala Kation Logam Alkali dan Alkali Tanah ( 1-2-2012 ) Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Judul : Uji Nyala Kation Logam Alkali dan Alkali Tanah Tanggal :1 – 2 – 2012 Tujuan : Mengamati dan mengidentifikasi warna nyala kation logam alkali dan alkali tanah Alat & Bahan : 1. Kawat Platina 7. NaCl 2. Pembakan Bunsen 8.KCl 3. Kaca Arloji 9. CaCl2 4. Kaca kobalt 10.Ba Cl2 5. HCL pekat 11.Mg Cl2 6. LiCl Teori Dasar UNSUR WARNA NYALA UNSUR WARNA NYALA Lithium Merah Berilium Putih Natrium Kuning Magnesium Putih Kalium Ungu Kalsium Jingga – Merah Rubidium Merah Strontium Merah Sesium Biru Barium Hijau Cara Kerja : ð Taruh sedikit zat ( 3-4 mg ) ke dalam kaca arloji ð Tetesi dengan HCl pekat , kemudian dilarutkan ð Celupkan kawat platina dalam larutan tersebut , kemudian bakar pada pembakar Bunsen ð Amati warna nyala api ð Untuk kalium, warna nyala api dapat dilihat secara jelas menggunakan kaca kobalt Analisa Data : 1. Bandingkan warna nyala kalium dengan menggunakan kaca kobalt dan tanpa kobalt 2. Bagaimana terbentuknya warna nyala tersbut? 3. Dan warna nyalanya yang bervariasi, apa kegunaan senyawa tersebut?? di 22:44 Diposkan oleh All Moment's 0 komentar Link ke posting ini PERUBAHAN ENERGI PADA REAKSI KIMIA ( 19 OKTOBER 2010 ) Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA JUDUL : Perubahan Energi Pada Reaksi Kimia TANGGAL : 19 Oktober 2010 TUJUAN : Membuktikan perubahan energy pada reaksi kimia Teori Dasar : è Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Sedangkan enthalphi adalah jumlah total energy kalor yang terkandung dalam suatu materi yang diberi symbol H èReaksi eksotern adalah reaksi yang meghasilkan kalor èReaksi endoterma adalah reaksi kimia yang menyerap kalor è Ini Diagram Reaksi : Text Box: ∆H = Hb – Ha = x- y X < y ∆H < 0 Text Box: ∆H = Hb – Ha = y-x y>x ∆H > 0 Alat dan Bahan : - Tabung reaksi - Barium Hidroksida Hidrat - Rak - Amonium Klorida - Batang Pengaduk - Kalsium Oksida ( Gamping ) - Gelas Kimia - Serbuk belerang - Penjepit Tabung - Serbuk besi halus yang belum teroksidasi - Spatula Kaca - Alat Pembakar - Kertas Lakmus Merah Cara Kerja : ð Masukan kurang lebih 10 cm3 air ke dalam gelas kimia dan uji kertas lakmus merah. Pegang gelas itu untuk merasakan suhunya. Tambahkan sebongkah CaO sebesar kelereng. Rasakan suhu dengan memegang gelas kimia. Uji larutan dengan kertas lakmus dan catat pengamatan anda ð Masukan Ba(OH)2 . 8H2O sebanyak 2 Spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan NH4Cl sebanyak 2 spatula, aduk campuran itu kemudian tutup dengan gabus. Pegang tabung dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul. ð Campurkan serbuk belerang sebanyak 6 spatula dengan serbuk besi sebanyak 2 spatula. Masukan campuran itu ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung itu sampai campuran berpijar hentikan pemanasan, amati yang terjadi ! DATA PENGAMATAN Kegiatan PENGAMATAN Pencampuran CaO dan H2O Pembauan Gas - Membuat kertas lakmus menjadi biru - Tidak ada bau - Suhu pada rx. Tetap - Tidak ada bau Pencampuran Ba(OH)2 Pemeriksaan larutan dengan kertas lakmus - Mengeluarkan bau pesing yang menyengat - Kertas lakmus berubah menjadi biru Pencampuran Fe dan S Uji Kertas Lakmus Merah - Menimbulkan pijaran berwarna merah & Kuning - Warna menjadi biru Analisa Data : è Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada peercobaan 1, 2 dan 3? 1. Gejala yang terjadi adalah pada tabung reaksi kertas lakmus merah akan berubah menjadi warna biru keunguan , berarti ini reaksi basa 2. Gejala yang terjadi pada tabung reaksi kertas lakmus berubah menjadi warna biru, percobaan termasuk basa. Mengandung gas amoniak yang bau 3. Pencampuran Fe dan S akan menghasilkan kalor dan mengeluarkan api2 yang pijar dalam tabung Penulisan Reaksi Ekso dan Endoterm …… Fe +S CaCO3 + H2O R R 3 1 FeS Ca(OH)2 + CO2 P P BaCl2 + 2NH3 + 2H2O P 2 Ba(OH)2 + 2NH4Cl R Kesimpulan : è Pada percobaan 1 ada;ah berubahnya kertas lakmus merah menjadi warna biru ( CaCO3 + H2O è Ca(OH )2 + CO2 . ð Pada percobaan kedua yaitu Ba(OH)2 + 2NH4Cl è BaCl2 + 2NH3 +2H2O yaitu menimbulkan bau pesing ( amoniak ) ð Pada percobaan 3 , reaksi hasilnya menimbulkan pijaran api.LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Laporan Praktikum
KIMIA
Judul Praktikum                :Pembuatan Larutan
Tanggal                                :5 – 4 - 2011
Tujuan Praktikum              :Membuat larutan dari larutan pekat
Teori Dasar             :
Rumus Pengenceran è M1V1 = M2 V2
Konsep mol             M:
                        M = n . Mr
                        Vgas = n X 22,4 L
Alat dan Bahan :
1.     Pipet
2.     Labu ukur
3.     Neraca
4.     Botol Semprot
5.     Gelas Ukur
Prosedur Kerja :
ð  Hitunglah volume zat larutan dengan gelas ukur
ð  Hitunglah masa zat larutan dengan timbangan
ð  Campurkan larutan zat tersebut dengan HCl 12 M
ð  Aduk hinggal tercampur
ð  Masukan ke labu ukur dengan bantuan corong
ð  Bilas alat – alat yang dipakai sehingga tidak ada zat yang tersisa
ð  Sisa yang dipakai dimasukan ke dalam dengan bantuan pipet
Analisa Data :
Buat larutan HCl 0,1 M =
M1V1 = M2 V2 è 0,1 . 250 = 1. V2
                        V2 = 25

Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi ( 2 - 11 - 2010 )


Judul Praktikum                 : Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
Tanggal Praktikum             : 2 – 11- 2010
Tujuan Praktikum               : Menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi larutan natrium tiosulfat dengan asam klorida. Na­2­S2O3(aq) + 2HCl(aq) è 2 NaCl + H2O + S(s)
Teori Dasar  :
ü Reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada suhu lebih tinggi. Bila suhu reaksi dinaikan, energi kinetik zat – zat pereaksi akan makin besar dan gerak partikel – partikel zat pereaksi akan lebih cepat akibatnya frekuensi tumbukan yang terjadi akan lebih besar demikian tumbukan yang berhasil membentuk produk akan banyak pula.
ü Hubungan kuantitatif suhu dengan laju reaksi adalah bertambah besarnya tetapan laju reaksi ( K ). Setiap kenaikan suhu 100 C è harga ( K ) menjadi 2X lipat kenaikan suhu.
ALAT:                                     BAHAN :
- Termometer                                  -Larutan Natrium Tiosulfat
- Kaki Tiga                             -Larutan Asam Klorida
- Kassa                                              
- Stopwatch                        
- Alat Pembakar                             
-Gelas Kimia                        
Cara Kerja :
ÿ Buatlah tanda silang pada sehelai kertas
ÿ Masukan 50mL larutan  Na­2­S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia. Letakan gelas kimi itu di atas kertas bertanda silang , ukur suhu larutan dan catat. Tambahkan 5mL HCl 2 M ukur dan catat waktu yang dibutuhkan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda silang tak terlihat lagi
ÿ Masukan 50mL larutan Na­2­S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia yang lain panaskan hingga 10o di atas suhu kamar(10o di atas percobaan 1 ) Cata suhu itu letakan gelas kimia di atas kertas bertanda silang. Tambahkan 5 mL larutan HCl 2 M . Catat waktu seperti di atas.
Hasil Pengamatan :
I.       Konsentrasi Zat = 2 Molar                       Waktu(time)            : 46 detik
II.     Konsentrasi Zat = 1 Molar                       Waktu(time)            :75 detik
Analisa Data :
1.     Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap reaksi antara larutan Na­2­S2O3 ?
Jawab :
ü Percobaan 1, Air menjadi keruh, terdapat gelembung- gelembung kecil. Sehingga tanda X sebagai acuan tak terlihat
ü Percobaan 2, Air menjadi keruh setelah HCl dan Na­2­S2O3 dicampur namun pengeruhan berlangsung lama, karena konsentrasi larutan dikurangi.

Kesimpulan :
- Bila konsentrasi lebih tinggi laju reaksi akan menjadi lebih cepat dan waktu menjadi lebih singkat




Minggu, 12 Februari 2012

Uji Nyala Kation Logam Alkali dan Alkali Tanah ( 1-2-2012 )






 


Judul                     : Uji Nyala Kation Logam Alkali dan Alkali Tanah
Tanggal                 :1 – 2 – 2012
Tujuan                  : Mengamati dan mengidentifikasi warna nyala kation logam alkali dan alkali tanah
Alat & Bahan      :
1.       Kawat Platina                                       7. NaCl
2.       Pembakan Bunsen                                8.KCl
3.       Kaca Arloji                                           9. CaCl2
4.       Kaca kobalt                                         10.Ba Cl2
5.       HCL pekat                                          11.Mg Cl2
6.       LiCl
Teori Dasar
UNSUR
WARNA NYALA
UNSUR
WARNA NYALA
Lithium
Merah
Berilium
Putih
Natrium
Kuning
Magnesium
Putih
Kalium
Ungu
Kalsium
Jingga – Merah
Rubidium
Merah
Strontium
Merah
Sesium
Biru
Barium
Hijau
Cara Kerja :
ð  Taruh sedikit zat ( 3-4 mg ) ke dalam kaca arloji
ð  Tetesi dengan HCl pekat , kemudian dilarutkan
ð  Celupkan kawat platina dalam larutan tersebut , kemudian bakar pada pembakar Bunsen
ð  Amati warna nyala api
ð  Untuk kalium, warna nyala api dapat dilihat secara jelas menggunakan kaca kobalt
Analisa Data :
1.       Bandingkan warna nyala kalium dengan menggunakan kaca kobalt dan tanpa kobalt
2.       Bagaimana terbentuknya warna nyala tersbut?
3.       Dan warna nyalanya yang bervariasi, apa kegunaan senyawa tersebut??

PERUBAHAN ENERGI PADA REAKSI KIMIA ( 19 OKTOBER 2010 )


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
JUDUL                   : Perubahan Energi Pada Reaksi Kimia
TANGGAL            : 19 Oktober 2010
TUJUAN               : Membuktikan perubahan energy pada reaksi kimia
Teori Dasar         :
è Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Sedangkan enthalphi adalah jumlah total energy kalor yang terkandung dalam suatu materi yang diberi symbol H
èReaksi eksotern adalah reaksi yang meghasilkan kalor
èReaksi endoterma adalah reaksi kimia yang menyerap kalor
è Ini Diagram Reaksi :














Text 
Box: ∆H = Hb – Ha
 = x- y
 X < y
∆H < 0



Text Box: ∆H = Hb –
 Ha
 = y-x
 y>x
∆H > 0













Alat dan Bahan :
-          Tabung reaksi                                    - Barium Hidroksida Hidrat
-          Rak                                                         - Amonium Klorida
-          Batang Pengaduk                             - Kalsium Oksida ( Gamping )
-          Gelas Kimia                                         - Serbuk belerang
-          Penjepit Tabung                               - Serbuk besi halus yang belum teroksidasi
-          Spatula Kaca                                      
-          Alat Pembakar                                 
-          Kertas Lakmus Merah
Cara Kerja :
ð  Masukan kurang lebih 10 cm3 air ke dalam gelas kimia dan uji kertas lakmus merah. Pegang gelas itu untuk merasakan suhunya. Tambahkan sebongkah CaO sebesar kelereng. Rasakan suhu dengan memegang gelas kimia. Uji larutan dengan kertas lakmus dan catat pengamatan anda
ð  Masukan Ba(OH)2  . 8H2O sebanyak 2 Spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan NH4Cl sebanyak 2 spatula, aduk campuran itu kemudian tutup dengan gabus. Pegang tabung dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul.
ð  Campurkan serbuk belerang sebanyak 6 spatula dengan serbuk besi sebanyak 2 spatula. Masukan campuran itu ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung itu sampai campuran berpijar hentikan pemanasan, amati yang terjadi !
DATA PENGAMATAN
Kegiatan
PENGAMATAN
Pencampuran CaO dan H2O
Pembauan Gas
-          Membuat kertas lakmus menjadi biru
-          Tidak ada bau
-          Suhu pada rx. Tetap
-          Tidak ada bau
Pencampuran Ba(OH)2
Pemeriksaan larutan dengan kertas lakmus
-          Mengeluarkan bau pesing yang menyengat
-          Kertas lakmus berubah menjadi biru
Pencampuran Fe dan S
Uji Kertas Lakmus Merah
-          Menimbulkan pijaran berwarna merah & Kuning
-          Warna menjadi biru
Analisa Data :
è Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada peercobaan 1, 2 dan 3?
1.       Gejala yang terjadi adalah pada tabung reaksi kertas lakmus merah akan berubah menjadi warna biru keunguan , berarti ini reaksi basa
2.       Gejala yang terjadi pada tabung reaksi kertas lakmus berubah menjadi warna biru, percobaan termasuk basa. Mengandung gas amoniak yang bau
3.       Pencampuran Fe dan S akan menghasilkan kalor dan mengeluarkan api2 yang pijar dalam tabung
Penulisan Reaksi Ekso dan Endoterm ……


Fe +S
 




CaCO3 + H2O
 
                                                                                                                                                            R
                                                              R












3
 




1
 
                                                                                                                                          


FeS
 




Ca(OH)2 + CO2
 
                                                          P                                                                                                P


BaCl2 + 2NH3 + 2H2O
 
                                                        
                                                         P









2
 





Ba(OH)2 + 2NH4Cl
 
                                                         R
Kesimpulan : è Pada percobaan 1 ada;ah berubahnya kertas lakmus merah menjadi warna biru  ( CaCO3 + H2O è Ca(OH )2 + CO2 .
ð  Pada percobaan kedua yaitu Ba(OH)2 + 2NH4Cl è BaCl+ 2NH3 +2H2O yaitu menimbulkan bau pesing ( amoniak )
ð  Pada percobaan 3 , reaksi hasilnya menimbulkan pijaran api.LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA